BREAKING NEWS

Keutamaan Membaca Al-Qur’an Setiap Hari

Keutamaan Membaca Al-Qur’an Setiap Hari

Qumedia - (Tolong isi bagian Judul Kitab atau Sumber dan Nama Ulama Penulis dengan contoh yang relevan)

---

Kerap kali, dalam kesibukan duniawi yang melenakan, jiwa kita merindukan ketenangan. Hati kita mencari oase di tengah gurun kehidupan. Dan di sanalah, di dalam sujud dan doa yang khusyuk, kita menemukan tawadhu' , sebuah permata yang memancarkan cahaya kedamaian dan keberkahan. Tawadhu' , atau kerendahan hati, bukanlah sekadar sikap merendah di hadapan sesama, melainkan sebuah pengakuan mendalam akan keagungan Allah SWT dan ketidakberdayaan diri di hadapan-Nya.

Tawadhu' adalah buah dari ma'rifatullah , pengenalan yang mendalam kepada Allah SWT. Semakin kita mengenal-Nya, semakin kita menyadari betapa kecil dan lemahnya diri kita. Kesadaran ini menumbuhkan rasa syukur dan menghilangkan kesombongan yang seringkali menjangkiti hati manusia. Sifat sombong, yang dalam bahasa Arab disebut kibr , adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, karena dapat menghalangi kita dari hidayah Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 37:

وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا

Artinya: "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kesombongan adalah sifat yang sia-sia. Betapapun kuat dan berkuasanya kita, kita tetaplah makhluk yang lemah dan fana. Kesombongan hanya akan menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT dan mendatangkan murka-Nya.

Rasulullah SAW pun menekankan pentingnya tawadhu' dalam banyak hadits. Salah satunya diriwayatkan oleh Imam Muslim:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Artinya: "Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba yang pemaaf melainkan kemuliaan. Dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan mengangkat derajatnya."

Hadits ini menjelaskan bahwa tawadhu' bukanlah tanda kelemahan, melainkan justru sumber kekuatan dan kemuliaan. Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang tawadhu' di dunia dan di akhirat.

Bagaimana cara menumbuhkan sifat tawadhu' dalam diri kita? Pertama, dengan senantiasa mengingat Allah SWT dan menyadari keagungan-Nya. Kedua, dengan merenungkan kekurangan dan dosa-dosa kita. Ketiga, dengan bergaul dengan orang-orang shalih yang tawadhu' . Keempat, dengan menjauhi sifat sombong dan riya'. Kelima, dengan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Tawadhu' adalah kunci kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup. Dengan tawadhu' , hati kita akan menjadi tenang, pikiran kita akan menjadi jernih, dan hubungan kita dengan sesama akan menjadi harmonis. Mari kita jadikan tawadhu' sebagai bagian dari kepribadian kita, sehingga kita dapat meraih ridha Allah SWT dan kebahagiaan abadi di dunia dan di akhirat.

Wallahu A'lam

Qumedia

Reference:

  • Ihya Ulumuddin
  • Imam Al-Ghazali

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment