Optekno – China kembali bikin gebrakan, nih! Kali ini bukan soal ekonomi atau infrastruktur, tapi soal Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan. Jadi, ceritanya, mereka lagi ngajak negara-negara berkembang buat bareng-bareng menciptakan kekuatan AI global. Wah, ini seriusan bisa mengubah peta persaingan teknologi dunia, lho. Pertanyaannya, kenapa China tiba-tiba getol banget soal AI global? Dan apa untungnya buat kita-kita? Yuk, kita bahas santai!
Inisiatif Pembentukan Organisasi AI Global
Jadi gini, Perdana Menteri China, Li Qiang, baru-baru ini nyeruin pembentukan organisasi AI global. Maksudnya apa? Ya, semacam PBB-nya AI gitu, deh. Tujuannya? Biar teknologi AI itu nggak cuma dinikmati segelintir negara maju aja. Jujur aja, aku juga sempat mikir, “Wah, ini beneran tulus apa ada udang di balik batu?” Tapi, ya sudahlah ya, kita lihat dulu aja niat baiknya.
Menurut Li Qiang, tanpa koordinasi global yang kuat, AI bisa jadi alat eksklusif yang cuma dikuasai perusahaan-perusahaan raksasa. Nggak kebayang kan, kalau cuma beberapa perusahaan aja yang punya kendali penuh atas AI? Rasanya kayak nonton film sci-fi distopia gitu, deh. Makanya, China pengen banget ada kerangka kerja sama global yang inklusif dan berbasis konsensus. Biar semua negara punya kesempatan yang sama buat mengembangkan dan memanfaatkan AI.
Intinya sih, China pengen semua duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dalam hal teknologi AI ini. Semacam “AI untuk semua”, gitu deh slogannya. Walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, soalnya kan setiap negara punya kepentingan masing-masing. Tapi, ya, ide dasarnya patut diapresiasi.
Berbagi Teknologi AI ke Negara Berkembang
Nah, ini yang menarik. Selain ngajak bikin organisasi AI global, China juga nawarin diri buat berbagi teknologi AI ke negara-negara berkembang. Seriusan? Iya, seriusan! Mereka bilang siap membagikan solusi, inovasi, dan teknologi AI, terutama ke negara-negara di kawasan selatan global. Istilah kerennya, global south.
Ini bukan cuma sekadar omongan doang, lho. China emang udah punya banyak teknologi AI yang canggih. Bayangin aja, sistem pengenalan wajah mereka udah jago banget. Terus, teknologi self-driving car mereka juga udah mulai diuji coba di jalanan. Kalau teknologi-teknologi ini bisa dibagiin ke negara-negara berkembang, kan lumayan banget. Bisa bantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hidup.
Tapi, ya, ada tapinya nih. Kita juga harus hati-hati. Jangan sampai jadi ketergantungan sama teknologi China. Kita juga harus mengembangkan kemampuan sendiri. Ibaratnya, dikasih ikan sih enak, tapi lebih enak lagi kalau diajarin cara mancingnya, kan? Biar nggak jadi penonton terus.
Isyarat Sindiran untuk AS?
Eh, ngomong-ngomong soal China dan AI global, ada satu hal yang nggak bisa diabaikan, nih. Banyak yang bilang, inisiatif ini sebenarnya sindiran halus buat Amerika Serikat. Kok bisa? Jadi gini, selama ini AS dikenal ketat banget soal ekspor teknologi, terutama teknologi AI dan chip. Mereka nggak mau teknologi canggih mereka jatuh ke tangan negara lain, terutama China.
Nah, dengan menawarkan berbagi teknologi AI ke negara-negara berkembang, China seolah-olah bilang, “Tuh, kan, kita lebih open dari kalian.” Seru juga ya persaingan mereka ini. Tapi, ya, kita nggak usah ikut-ikutan jadi buzzer salah satu pihak. Kita ambil aja sisi positifnya. Kalau ada negara yang mau berbagi teknologi, ya kenapa nggak? Asal kita tetap waspada dan pintar-pintar memanfaatkan peluang.
Dan emang bener juga, setelah AS merilis AI Action Plan, yang tujuannya jelas untuk menjaga dominasi mereka di bidang AI, China langsung bergerak cepat. Seolah mau bilang, “Hei, kita juga punya rencana sendiri!” Persaingan ini emang panas, kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit.
Jadi, gimana nih menurutmu? Apakah inisiatif China ini beneran bisa menciptakan kekuatan AI global yang lebih adil dan merata? Atau cuma strategi mereka buat menyaingi AS? Apapun itu, yang jelas, ini adalah perkembangan menarik yang patut kita pantau. Siapa tahu, kita juga bisa kecipratan berkahnya. Jangan lupa, share pendapatmu di kolom komentar, ya! Gue penasaran nih apa pendapat kalian! ***