Optekno – Baru-baru ini, dunia teknologi dan geopolitik mendadak jadi heboh gara-gara CEO Spotify, Daniel Ek, yang investasi di startup AI bernama Helsing. Investasinya itu, lho, yang bikin rame karena nyangkut paut sama isu serangan di Gaza. Helsing ini sebenarnya apaan sih? Kok bisa ya, pendanaannya malah bikin orang-orang pada bereaksi keras? Kita coba bedah pelan-pelan, yuk!
Apa Itu Helsing? Startup AI yang Bikin Penasaran
Seriusan deh, Helsing ini emang lagi jadi buah bibir banget. Tapi, sebelum kita jauh ngomongin kontroversinya, mending kenalan dulu aja ya sama si Helsing ini.
Latar Belakang dan Pendirian Helsing
Jadi gini, Helsing ini lahir di Jerman tahun 2021. Masih seumur jagung lah ya, kalau di dunia startup. Tapi jangan salah, meskipun masih muda, ambisinya gede banget. Mereka ini startup yang fokusnya di pengembangan AI. Nah, AI-nya ini nggak buat bantu kita milih lagu di Spotify atau ngasih rekomendasi film, tapi buat… keperluan militer. Agak beda ya?
Fokus Pengembangan AI untuk Keperluan Militer
Nah, ini dia yang bikin banyak orang mikir keras. Helsing ini ngembangin AI buat analisis data sensor dan sistem persenjataan musuh, khususnya di medan perang. Bayangin deh, AI bisa ngebantu tentara buat ngambil keputusan lebih cepet dan akurat. Jujur aja, aku juga sempat mikir, “Wah, ini keren apa malah bahaya ya?”
Selain AI buat analisis data, kabarnya Helsing juga bikin perangkat keras, kayak drone HX-2 dan drone bawah laut SG-1+Lura. Gak main-main emang. Jadi, kebayang kan, tujuannya emang bukan buat bikin aplikasi edit foto.
Klaim Misi “Melindungi Nilai-Nilai Demokrasi”
Eits, tapi tunggu dulu. Walaupun fokusnya di militer, Helsing ini punya klaim misi yang cukup mulia, lho. Katanya sih, mereka pengen “melindungi nilai-nilai demokrasi dan masyarakat terbuka dalam membuat keputusan untuk suatu standar etika.” Agak kontradiktif ya? Soalnya, gimana caranya melindungi demokrasi dengan teknologi yang berpotensi dipake buat perang? Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih…
Kontroversi Keterlibatan Helsing dalam Konflik Gaza
Nah, ini dia nih puncak masalahnya. Keterlibatan Helsing dalam konflik Gaza ini emang jadi duri dalam daging.
Peran AI Helsing dalam Serangan di Gaza
Ada dugaan kuat kalau teknologi AI yang dikembangin Helsing ini dipake dalam serangan di Gaza. Konon, AI ini ngebantu militer buat ngambil keputusan lebih cepet dan tepat saat melakukan serangan secara real-time. Dan hasilnya? Wah, nggak nyangka sih… banyak pihak yang ngerasa kalo ini justru memperburuk konflik yang udah ada.
Reaksi dan Boikot dari Kalangan Musisi Spotify
Gara-gara ini, banyak musisi yang langsung bereaksi keras. Mereka ngerasa, dengan naruh musiknya di Spotify, secara nggak langsung mereka juga ikutan nyumbang dana buat perusahaan yang terlibat dalam konflik. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, nggak enak banget, kan? Akhirnya, banyak yang narik karya-karyanya dari Spotify sebagai bentuk protes. Beberapa nama besar kayak Xiu Xiu, King Gizzard & The Lizard Wizard, sampe Skee Mask kabarnya juga ikutan. Seriusan deh, ini bukan main-main!
Kritik Terhadap Royalti Spotify dan Investasi di Perusahaan Militer
Nggak cuma soal Gaza, investasi Daniel Ek di Helsing ini juga ngebuka luka lama soal royalti Spotify yang sering dianggap kecil sama musisi. Mereka ngerasa, Spotify lebih milih investasi gede-gedean ke perusahaan militer daripada naikin royalti buat musisi. Ya, gimana nggak kesel coba? Kayak udah jatuh ketimpa tangga aja.
“Setiap kali seseorang mendengarkan musik kami di Spotify, apakah itu berarti ada satu dolar lagi yang terkuras untuk membuat semua yang telah kami saksikan di Gaza lebih sering dan menguntungkan?,” drummer Deerhoof, Greg Saunier sampe ngomong gitu, lho!
Dampak Investasi Helsing pada Spotify
Investasi Helsing ini nggak cuma bikin gaduh di kalangan musisi, tapi juga punya dampak langsung ke Spotify sendiri.
Kenaikan Harga Layanan Spotify di Tengah Isu Perang
Eh, ngomong-ngomong, kamu nyadar nggak sih kalo harga Spotify Premium sekarang jadi lebih mahal? Nah, banyak yang nyangkutin kenaikan harga ini sama investasi Helsing. Jadi, kayaknya duit yang dipake buat investasi itu salah satunya dari kenaikan harga langganan.
Penjelasan Spotify Mengenai Kenaikan Harga
Tapi, Spotify sendiri punya penjelasan lain. Mereka bilang, kenaikan harga ini buat “mendukung inovasi dan pengembangan fitur layanan streaming musik mereka.” Ya, intinya sih, ya gitu… kamu ngerti lah maksudnya. Mereka pengen terus berkembang dan ngasih pengalaman terbaik buat penggunanya. Tapi, tetep aja banyak yang ngerasa kenaikan harga ini nggak pas di tengah isu yang lagi rame.
Gue juga pernah nyoba dengerin lagu di Spotify sambil mikirin isu ini, hasilnya? Bikin ngakak sendiri. Kok bisa ya, satu aplikasi musik bisa nyangkut paut sama isu geopolitik? Aneh tapi nyata!
Jadi, gimana nih? Investasi Daniel Ek di Helsing ini emang bikin banyak orang bertanya-tanya. Apakah teknologi AI militer itu etis? Apakah Spotify udah bener ngasih royalti ke musisi? Semua pertanyaan ini nggak punya jawaban yang gampang. Tapi, satu hal yang pasti, isu ini bikin kita mikir lebih dalam soal dampak teknologi dan tanggung jawab sosial sebuah perusahaan.
Buat kamu yang baca artikel ini, coba deh pikirin lagi. Apakah kamu masih mau dengerin musik di Spotify? Apakah kamu setuju sama investasi Daniel Ek? Atau kamu punya pendapat lain? Jangan ragu buat berbagi di kolom komentar, ya! Siapa tahu, dari diskusi ini kita bisa dapet pencerahan baru. ***