Optekno – Keren! Siswa SMAK 4 Penabur Sabet Medali di Kompetisi Robot Internasional 2025!
Eh, denger ini deh! Siswa-siswi kita emang nggak ada matinya. Bayangin aja, tim robotik dari SMAK 4 Penabur baru aja bikin bangga Indonesia di kancah internasional! Mereka berhasil meraih medali perunggu di The World GreenMech Robotics Competition 2025 yang diadain di Taiwan. Gokil abis, kan? Ini bukan cuma soal robot-robotan, tapi bukti nyata kalau anak Indonesia juga jago di bidang teknologi. Yuk, kita intip gimana sih perjalanan inspiratif mereka sampai bisa bawa pulang medali!
Prestasi Gemilang di Ajang Internasional
Seriusan, ini bukan main-main. Kompetisi The World GreenMech Robotics Competition itu levelnya udah dunia, bro! Ada ratusan tim dari berbagai negara yang ikutan, dari anak SD sampai SMA. Nah, tim dari SMAK 4 Penabur ini, yang beranggotakan Samuel Nathan Hendrajaya, Max Lucky Hau, Daren Hope, dan Kezia Sales Rossi Sitorus, berhasil unjuk gigi dan ngalahin banyak pesaing. Mereka nggak cuma ngerakit robot, tapi juga nunjukkin kemampuan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang oke banget. Salut deh!
“Kami sangat bangga dan puas dengan pencapaian ini,” kata Samuel, dan gue yakin banget mereka emang pantas ngerasa gitu. Meraih medali di kompetisi internasional itu nggak gampang, lho. Perlu kerja keras, dedikasi, dan pastinya, otak yang encer.
Perjalanan Menuju Kompetisi Internasional
Oke, tapi gimana sih mereka bisa sampai ke Taiwan dan ikutan kompetisi sekeren ini? Ternyata, perjalanan mereka panjang juga, lho. Nggak langsung ujuk-ujuk dapet tiket ke Taiwan. Ada prosesnya.
Kompetisi Regional dan Nasional
Jadi gini, tim robotik SMAK 4 Penabur ini mulai dari kompetisi regional dulu. Mereka ikutan Greenmech and R4M Regional Competition yang diadain di Universitas Bina Nusantara (Binus) Alam Sutera. Di situ, mereka dapet honorable mention, lumayan kan buat pemanasan? Nah, dari situ, mereka lanjut ke The 2025 Greenmech and R4M National Competition di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Bandung. Di sini, persaingannya makin ketat. Ada 150 tim dari 10 provinsi di Indonesia yang ikutan! Tapi, hebatnya, tim SMAK 4 Penabur berhasil meraih medali perunggu juga di tingkat nasional. Kemenangan ini yang akhirnya ngebuka jalan buat mereka ke kompetisi internasional bareng tiga tim lainnya.
Denger-denger sih, mereka mempersiapkan diri kurang lebih satu bulan buat kompetisi regional dan nasional. Tapi, buat kompetisi di Taiwan, persiapannya lebih panjang, sekitar dua bulan. Kebayang kan, gimana mereka latihan keras buat bisa tampil maksimal?
Dukungan Sekolah Menjadi Kunci Sukses
Nah, ini dia yang penting! Keberhasilan tim robotik SMAK 4 Penabur nggak lepas dari dukungan penuh sekolah. Pihak sekolah nyediain pelatih yang handal, alat dan bahan yang lengkap, bahkan sampai biayain seluruh akomodasi selama kompetisi! Gokil, kan?
“Selama persiapan, kami menghadapi banyak kendala. Biasanya kami berdiskusi dengan pelatih atau mencari solusi di internet. Dukungan sekolah membuat kami bisa fokus,” kata Samuel. Bener banget! Kalau nggak ada dukungan dari sekolah, mungkin mereka bakal kesulitan buat fokus latihan dan mempersiapkan diri. Jadi, emang penting banget dukungan dari pihak sekolah buat pengembangan potensi siswa.
Kepala SMAK 4 Penabur, Boanerges Tiberias, juga bangga banget sama prestasi anak didiknya. Beliau bilang, prestasi ini adalah hasil dari pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang diterapkan di sekolah. Metode ini dirancang buat ngejawab tantangan kompleks di masa depan yang dipengaruhi sama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Intinya, sekolah pengen siswanya nggak cuma pinter secara teori, tapi juga bisa mikir kritis dan nerapin ilmunya buat nyelesaiin masalah di dunia nyata.
Pendekatan Pembelajaran Holistik
Pendekatan Pembelajaran Mendalam ini diterapin lewat model pembelajaran Problem-Based Learning, Project-Based Learning, dan Inquiry Learning. Jadi, siswa nggak cuma dengerin guru ngomong, tapi juga aktif nyari solusi buat masalah yang ada. Selain itu, SMAK 4 Penabur juga punya program unggulan kayak Kelas Bilingual buat ningkatin kemampuan bahasa Inggris siswa, dan Communication Skill buat ngasah soft skill kayak public speaking dan personal branding. Keren, kan? Ini semua dilakuin biar lulusan SMAK 4 Penabur bisa bersaing secara global, baik di jenjang kuliah maupun karier.
Oh iya, SMAK 4 Penabur juga nerapin Pembelajaran Mendalam lewat ekstrakurikuler kayak coding, robotics, sports, science club, dan english debate. Jadi, siswa bisa milih ekstrakurikuler yang sesuai sama minat dan bakat mereka. Dengan pendekatan holistik ini, sekolah berupaya ngebentuk siswa yang berprestasi nggak cuma di bidang akademik, tapi juga non-akademik. Kayak tim basket putri dan tim paduan suara yang juga sering menjuarai berbagai kompetisi. Lengkap banget, kan?
Jadi, intinya sih, prestasi tim robotik SMAK 4 Penabur di The World GreenMech Robotics Competition 2025 ini bukan cuma soal menang atau kalah, tapi juga soal proses pembelajaran, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak. Ini bukti nyata kalau anak Indonesia juga bisa bersaing di kancah internasional dan nunjukkin kemampuan teknologi yang nggak kalah sama negara lain. Salut banget buat tim robotik SMAK 4 Penabur! Semoga prestasi mereka bisa jadi inspirasi buat siswa-siswa lain di Indonesia. Gimana? Jadi pengen ikutan kompetisi robot juga, kan? Coba deh cari tahu info lebih lanjut tentang kompetisi robotik di daerahmu. Siapa tahu kamu bisa jadi next juara! ***