Optekno – Bayangin deh, lagi ngobrol santai soal masa depan teknologi. Eh, Mark Zuckerberg tiba-tiba nyeletuk, “Kacamata AI bakal sepenting smartphone!” Seriusan? Awalnya aku juga sempat mikir, “Ah, palingan juga gimmick.” Tapi, makin dipikir-pikir, ada benernya juga sih…
Prediksi Mark Zuckerberg, Kacamata AI Bakal Sepenting Smartphone?
Mark Zuckerberg, si bos Meta itu, emang punya visi yang kadang bikin kita garuk-garuk kepala. Tapi, kali ini, prediksinya soal kacamata pintar berbasis AI kayaknya patut didengerin. Dia bilang, kacamata AI tuh bakal jadi the next big thing, sama pentingnya kayak smartphone yang nggak bisa lepas dari tangan kita sekarang. Alasannya? Ya, karena dia percaya kacamata AI ini bakal jadi cara paling oke buat kita berinteraksi sama AI sehari-hari. Bayangin aja, dunia fisik dan digital nyatu dalam satu frame kacamata. Gokil nggak tuh?
Visi Zuckerberg tentang Kacamata AI
Kacamata Sebagai Bentuk Ideal Interaksi AI
Zuckerberg tuh emang ngebet banget sama ide kacamata AI ini. Menurutnya, kacamata tuh punya potensi buat ngeliat apa yang kita liat, denger apa yang kita denger, dan bahkan ngobrol sama kita. “Kacamata itu bentuk terbaik buat AI,” gitu katanya. Bayangin deh, lagi jalan-jalan, terus kacamata kita bisa langsung kasih info soal tempat yang kita lewatin, atau nerjemahin bahasa asing pas lagi ngobrol sama turis. Praktis abis!
Potensi Kognitif dan Ketertinggalan
Nah, ini yang agak ngeri nih. Zuckerberg bilang, orang yang nggak punya akses ke kacamata AI mungkin bakal “tertinggal secara kognitif.” Kedengerannya dramatis, ya? Tapi, maksudnya mungkin, kita bakal ketinggalan informasi dan kemudahan yang ditawarin AI. Jadi kayak… ketinggalan kereta gitu deh. Jujur aja, aku jadi mikir, “Waduh, harus nabung dari sekarang nih!”
Perkembangan Kacamata Pintar Meta
Ray-Ban Meta: Laris Manis Meski Rugi
Meta sendiri udah mulai serius nih garap kacamata pintar. Contohnya ya Ray-Ban Meta itu. Bisa dengerin musik, foto-foto, rekam video, bahkan nanya-nanya ke Meta AI. Dan ternyata, lumayan laku juga lho! EssilorLuxottica, perusahaan optik yang kerjasama sama Meta, bilang penjualan Ray-Ban Meta naik tiga kali lipat! Tapi, ya gitu deh, riset dan pengembangannya masih makan biaya gede. Reality Labs, divisi yang ngurusin ini, masih rugi miliaran dolar.
Investasi Jangka Panjang di Reality Labs
Tapi, Zuckerberg tetep optimis. Katanya, Reality Labs ini udah jadi pusat riset teknologi masa depan selama bertahun-tahun. Jadi, kerugian sekarang tuh investasi jangka panjang buat AI dan metaverse. Ya, kayak nanam saham lah ya. Moga-moga aja hasilnya manis di masa depan.
Persaingan dan Bentuk Wearable Lain
Alternatif Perangkat AI dari Pesaing
Eh, tapi Meta nggak sendirian lho di arena ini. Banyak juga perusahaan lain yang nyoba bikin perangkat AI wearable dengan bentuk yang beda-beda. OpenAI, misalnya, baru aja beli startup buat bikin perangkat AI konsumen generasi baru. Terus ada juga yang bikin pin AI atau liontin pintar. Macem-macem deh.
Keunggulan Kacamata Menurut Zuckerberg
Tapi, kenapa Zuckerberg tetep ngebet sama kacamata? Katanya sih, kacamata itu udah jadi aksesori umum yang dipake banyak orang. Jadi, lebih diterima secara sosial daripada wearable lain yang aneh-aneh. Bener juga sih, daripada pake pin AI yang kayak tempelan kulkas, mending kacamata yang stylish, kan?
Kacamata AI: Jembatan Fisik dan Digital
Integrasi dengan Metaverse
Zuckerberg tuh pengen kacamata AI ini jadi jembatan antara dunia fisik dan digital. Jadi, bukan cuma alat bantu, tapi bagian penting dari cara kita berinteraksi sama lingkungan dan teknologi. Dia bilang, “Kacamata itu cara ideal buat nyatuin dunia fisik dan digital.” Nah, ini nyambung sama visi metaverse-nya Meta. Dunia virtual yang terhubung sama dunia nyata.
Kacamata AI Sebagai Kebutuhan Esensial Masa Depan
Intinya sih, Zuckerberg percaya kacamata AI ini bakal jadi kebutuhan esensial di masa depan. Sama kayak smartphone sekarang. Buat yang pengen tetep kompetitif dan terkoneksi di era digital yang makin canggih, kayaknya emang harus punya deh.
Jadi gimana? Setuju nggak sama prediksi Zuckerberg? Jujur aja, aku masih fifty-fifty sih. Tapi, yang jelas, teknologi AI terus berkembang pesat. Dan kacamata pintar punya potensi buat jadi bagian penting dari hidup kita di masa depan. Siapa tahu, beberapa tahun lagi, kita udah nggak bisa bayangin hidup tanpa kacamata AI. Kayak sekarang nggak bisa bayangin hidup tanpa smartphone. Nggak ada WA, nggak bisa scroll TikTok… Nah lho, gimana tuh? Coba deh dipikir-pikir lagi. Siapa tahu kamu malah punya ide yang lebih keren! ***