Optekno – Spotify Ditinggalkan? Deretan Musisi dan Label Ini Pilih Angkat Kaki
Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak ada yang “off” gitu sama platform streaming musik favoritmu? Nah, belakangan ini lagi rame banget soal beberapa musisi dan label yang memutuskan buat cabut dari Spotify. Seriusan, lho! Ini bukan sekadar drama biasa, tapi ada alasan kuat di baliknya. Mereka nggak main-main, dan ini bisa jadi tanda tanya besar buat masa depan Spotify. Emang kenapa sih? Yuk, kita obrolin santai.
Sejumlah musisi dan label musik independen, kalau kata anak sekarang sih “indie”, lagi getol banget nyuarain boikot Spotify. Alasannya? Ya, ini buntut dari investasi CEO Spotify, Daniel Ek, di perusahaan yang bergerak di bidang pertahanan. Jujur aja, aku juga sempat mikir, “Hah? Kok bisa nyambung ke sana?” Tapi emang beneran, ini jadi pemicu utama gelombang protes ini. Langkah ini makin nambah panjang daftar kontroversi yang udah sering nimpa Spotify, bikin kita mikir, sebenernya Spotify ini punya tanggung jawab etis apa sih sama musisi dan pendengarnya?
Alasan di Balik Boikot Spotify
Jadi, kenapa sih para musisi dan label ini pada ngamuk sampe pengen angkat kaki dari Spotify? Ada dua hal utama yang bikin mereka nggak sreg.
Investasi Daniel Ek di Perusahaan Senjata
Yang pertama dan paling heboh, ya itu tadi, investasi Daniel Ek di perusahaan pertahanan. Perusahaan ini konon katanya bikin drone militer berbasis AI. Nah, musisi-musisi ini merasa nggak nyaman kalo karya mereka ada di platform yang keuntungannya malah dipakai buat hal-hal yang berhubungan sama peperangan. Kayak nggak sinkron gitu, kan? Musik kan harusnya bikin damai, eh ini malah… ya gitu deh.
Kontroversi Spotify Lainnya
Selain masalah investasi ini, Spotify juga udah sering kena masalah lain. Misalnya, soal royalti yang dianggap terlalu kecil buat musisi. Kadang, ada juga isu soal “ghost artist”, kayak ada musisi-musisi fiktif yang musiknya diputer buat naikin traffic, tapi yang dapet duitnya entah siapa. Belum lagi soal penggunaan musik AI yang makin bikin runyam. Jadi, ya wajar aja kalo musisi-musisi ini udah nggak betah.
Daftar Musisi dan Label yang Angkat Kaki dari Spotify
Nah, siapa aja sih yang udah beneran cabut dari Spotify? Atau minimal, udah nyuarain pengen cabut? Lumayan banyak juga ternyata:
Band rock asal Australia ini udah terang-terangan narik semua musik mereka dari Spotify. Mereka bahkan posting di Instagram story buat ngasih tau penggemarnya soal keputusan ini. Keren, ya?
Deerhoof
Band indie-rock yang satu ini juga udah duluan ngumumun keputusannya buat cabut. Mereka bilang nggak mau musik mereka jadi bagian dari pembunuhan orang. Wah, dalem banget ya pesannya.
Xiu Xiu
Xiu Xiu juga lagi proses narik semua musik mereka dari Spotify. Mereka bahkan nyebut Spotify sebagai “lubang sampah portal kiamat”. Sadis banget, tapi mungkin emang itu yang mereka rasain.
Kalahari Oyster Cult label
Label yang satu ini juga nggak mau ketinggalan. Mereka narik semua katalog musik mereka karena nggak mau musik mereka nguntungin platform yang dipimpin sama orang yang dukung alat-alat perang.
Leah Senior
Penyanyi folk Australia ini juga ikutan boikot, sambil nyindir soal royalti Spotify yang kebangetan kecilnya buat artis.
Dr Sure’s Unusual Practice
Band indie ini ngumumin kalo album baru mereka nggak bakal ada di Spotify. Sikap!
David Bridie
Musisi senior Australia ini bahkan nulis opini di The Guardian soal keputusannya buat ninggalin Spotify. Katanya sih, ini bukan cuma soal duit, tapi juga soal prinsip.
Dampak dan Reaksi
Terus, apa dampaknya dari boikot ini? Ya, pasti ada lah ya. Buat Spotify, ini bisa jadi pukulan telak. Bayangin aja kalo makin banyak musisi yang ikutan cabut, pasti pendengar juga bakal mikir dua kali buat langganan. Apalagi kalo musisi-musisi favorit mereka nggak ada di sana.
Reaksinya juga macem-macem. Ada yang dukung penuh, ada yang skeptis, ada juga yang bingung. Tapi yang jelas, ini jadi perdebatan yang seru banget di kalangan pecinta musik. Banyak yang mulai mikir, platform streaming mana sih yang beneran adil buat musisi?
Intinya sih, ya gitu… kamu ngerti lah maksudnya. Ini bukan sekadar drama musisi versus platform, tapi juga soal nilai-nilai dan etika di era digital ini. Kalo CEO sebuah perusahaan berinvestasi di bidang yang kontroversial, apakah itu jadi urusan kita sebagai konsumen? Apakah kita punya tanggung jawab buat mendukung atau menolak? Pertanyaan-pertanyaan kayak gini yang bikin topik ini jadi menarik buat dibahas.
Eh, ngomong-ngomong… kayaknya ini juga perlu dibahas deh. Soal royalti yang kecil buat musisi, itu emang udah jadi rahasia umum. Banyak musisi yang curhat kalo penghasilan dari streaming nggak sebanding sama kerja keras mereka. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, gimana caranya biar semua pihak bisa sama-sama untung.
Jadi, gimana menurutmu? Apakah kamu setuju sama aksi boikot ini? Apakah kamu punya pengalaman sendiri soal streaming musik yang pengen kamu bagiin? Yuk, kita diskusi di kolom komentar! Siapa tau, obrolan kita ini bisa bikin perubahan yang lebih baik buat industri musik. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, tapi worth it kan buat masa depan musik yang lebih adil? ***