Starlink di Indonesia untung atau buntung? Pengamat ungkap kekecewaan atas janji yang belum terealisasi, minimnya investasi, & ancaman kedaulatan digital. Simak selengkapnya!

Starlink di Indonesia, Untung atau Buntung? Ini Kata Pengamat!

Optekno – Starlink hadir di Indonesia! Seriusan, semua orang kayaknya lagi ngomongin ini. Janjinya sih muluk banget: internet super cepat sampai ke pelosok negeri. Tapi, beneran untung nggak sih buat kita? Atau malah buntung? Nah, seorang pengamat coba ngasih pandangannya, dan jujur aja, bikin mikir lagi deh.

Kekecewaan atas Janji yang Belum Terealisasi

Janji untuk Daerah 3T dan Fasilitas Publik

Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak dijanjikan sesuatu yang wah, tapi ujung-ujungnya zonk? Nah, itu kayaknya yang dirasain banyak orang soal Starlink di Indonesia. Dulu, pas awal-awal, gembar-gembornya bakal bikin internet lancar jaya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), bahkan sampai puskesmas-puskesmas. Tapi, hasilnya? Masih banyak yang bilang belum ngerasain dampaknya.

Katanya sih, “karpet merah” udah digelar pemerintah dari tahun 2022. Eh, tapi kok ya pembangunan di daerah 3T itu kayaknya masih jauh panggang dari api. Janji bangun pabrik Tesla juga nggak ada kabarnya. Jadi, ya wajar aja sih kalo banyak yang kecewa. Seriusan deh, rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit!

Isu Kedaulatan Digital dan Jaringan

Eh, ngomong-ngomong soal internet, pernah kepikiran nggak sih soal kedaulatan digital? Kayak, siapa sih yang sebenernya punya kendali atas data-data kita? Nah, ini juga jadi sorotan pengamat nih. Katanya, Starlink ini kan bawa semua data ke luar negeri. Jadi, pemerintah kita punya kuasa nggak sih buat ngontrol apa yang terjadi dengan data-data itu?

Terus, soal keamanan juga jadi pertanyaan. Kalo ada apa-apa, misalnya masalah hukum, bisa nggak kita minta pertanggungjawaban dari Starlink? Apalagi, kan, aturan soal keamanan dan penegakan hukum kayak “lawful intercept” itu belum jelas gimana penerapannya. Jadi, ya lumayan bikin was-was juga sih.

Minimnya Investasi dan Transfer Pengetahuan

Investasi yang Dipertanyakan

Ini nih yang bikin geleng-geleng kepala. Investasi Starlink di Indonesia itu konon cuma sekitar Rp 30 miliar. Seriusan? Segitu doang? Padahal, potensi pasar di Indonesia ini gede banget lho. Menurut pengamat, investasi segitu tuh minim banget, nggak sebanding sama keuntungan yang didapet Starlink.

Mereka cuma bangun gateway, itu pun katanya tenaga kerjanya kebanyakan dari luar negeri. Jadi, ya wajar aja kalo banyak yang nanya, “Ini beneran investasi apa cuma numpang lewat doang?” Bener juga sih.

Ketergantungan pada Teknologi Asing

Nah, ini juga penting nih. Dengan teknologi interlink satelit yang dimilikinya, semua data dan traffic pelanggan di Indonesia itu dikendaliin dari luar negeri. Artinya, kita nggak punya kendali atas data dan audit operasional Starlink. Jadi, kalo ada apa-apa, susah deh mau minta pertanggungjawaban.

Bandingin aja sama operator telekomunikasi lokal, yang jelas-jelas gampang diaudit dan punya penanggung jawab di sini. Kan lebih enak gitu, ya nggak? Intinya sih, ya gitu… kamu ngerti lah maksudnya.

Ancaman Kedaulatan Digital Indonesia

Telekomunikasi sebagai Sektor Strategis

Telekomunikasi itu bukan cuma soal bisa scroll TikTok atau chatting sama temen. Lebih dari itu, telekomunikasi itu sektor strategis, setara sama pertahanan negara! Bayangin aja, kalo pas lagi ada krisis atau konflik, terus telekomunikasi kita dikendaliin pihak asing, wah bisa bahaya banget tuh.

Contohnya kayak pas konflik Iran dan Israel kemarin. Starlink malah buka layanannya pas pemerintah Iran lagi berusaha batasin komunikasi. Nah, kan ngeri tuh. Seharusnya, pemerintah kita bisa ambil peran strategis buat jaga kedaulatan dan ningkatin pendapatan negara.

Harapan pada Pemerintahan Baru

Sekarang, semua mata tertuju pada pemerintahan yang baru. Diharapkan, pemerintahan Presiden Prabowo bisa lebih tegas dalam menegakkan kedaulatan nasional di bidang data dan digital. Pengamat juga mendesak agar semua penyelenggara telekomunikasi satelit asing diwajibkan kerja sama sama operator satelit nasional.

Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, tapi intinya sih, pemerintah harus pinter-pinter ngatur biar kita nggak cuma jadi penonton di negeri sendiri. Gue juga pernah nyoba internet satelit di warnet deket rumah, hasilnya? Ya lumayan lah, tapi tetep aja, masih jauh dari kata “lancar jaya”.

Intinya, kehadiran Starlink di Indonesia ini emang kayak pisau bermata dua. Di satu sisi, bisa ngasih akses internet ke daerah yang susah dijangkau. Tapi di sisi lain, ada potensi masalah kedaulatan digital dan ketergantungan sama teknologi asing. Jadi, untung atau buntung? Jawabannya tergantung gimana pemerintah kita bisa ngatur dan negosiasi sama Starlink. Gimana menurut kamu? Share dong pendapatmu! ***

About Mika Radyasta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *